Pembelajaran Sejarah Berbasis Poster
Biasanya dalam perkuliahan berlangsung, penugasan yang diberikan oleh bapak dan ibu dosen berbeda-beda. Salah satunya yang dilakukan oleh Dadan Adi Kurniawan, S. Pd, M. A. Beliau memang terkenal dikalangan mahasiswa dengan metode pembelajaran dan bentuk tugasnya yang sangat variatif. Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa pendidikan sejarah semester 5 angkatan 2021. Oleh Dadan, mereka diberi sebuah project dan dikerjakan oleh satu kelompok yang beranggotakan 3–4 mahasiswa. Penugasan itu adalah membuat poster dari materi perkuliahan yang sudah tertera didalam RPS. Penugasan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk mengeksplorasi materi dan merangkumnya dengan singkat, padat, dan jelas serta mengasah kemampuan kreativitas mahasiswa dalam menyusun poster seperti desain yang digunakan dan tata letak baik gambar maupun informasi yang akan dicantumkan didalamnya.
Sebelum melakukan pengerjaan ini pada awal pertemuan perkuliahan, para mahasiswa oleh Dadan Adi Kurniawan diajak untuk berhitung guna membagi kelompok dan tentunya agar pembagian ini terasa adil. Berhitung mulai dari 1 hingga 4 lalu diulangi lagi sampai total mahasiswa di kelas semuanya mendapat nomornya masing-masing. Setelah itu, mahasiswa akan berkumpul sesuai nomornya tadi dan membuat kelompok untuk mengerjakan poster. Untuk pembagian tema, Dadan Adi Kurniawan menyiapkan beberapa kertas undian seperti yang biasa kita jumpai dalam kegiatan arisan untuk membagi tema-tema yang akan diangkat masing-masing kelompok. Biasanya, tema yang akan dibahas juga sudah ada didalam RPS. Setelah semuanya sudah selesai, maka penugasan poster dapat dikerjakan sesuai tema dan ketentuan masing-masing kelompok. Untuk deadline penugasan poster sejarah pendidikan, terdapat 2 kali penugasan yang dilakukan. Yakni pada perkuliahan sebelum UTS (Pertemuan 1–8, dikumpulkan pertemuan 8) dan UAS (Pertemuan 9–16, dikumpulkan pertemuan 13). Untuk pengerjaan poster sebelum UAS juga dilakukan dengan mekanisme yang sama dan kenapa dilakukan undian kelompok lagi? Agar teman-teman tidak merasa jenuh dan akan terjadi interaksi yang lebih luas lagi, kerjasama dengan teman yang berbeda, dan menciptakan suasana baru di kelas juga.
Setelah dibagi tema dan anggota masing-masing kelompok, maka para mahasiswa dapat langsung mendiskusikan tugasnya akan dikerjakan seperti apa. Namun dari Dadan Adi Kurniawan, sudah memberikan ketentuan penugasannya. Seperti format posternya harus seperti apa, isian poster juga harus padat dan tidak bertele-tele, dan kombinasi warna dan element yang digunakan juga harus sinkron. Mahasiswa dapat mengeksplor materi baik dari materi yang diberikan saat perkuliahan di kelas maupunun studi literatur oleh mahasiswa itu sendiri. Penugasan dapat dikerjakan kapan saja, yang penting sudah memenuhi ketentuan dan syarat konsultasi sekali kepada Dadan. Dadan Adi Kurniawan juga menyediakan program bimbingan dan konsultasi untuk poster yang akan dikumpulkan. Jadi ketika masing-masing kelompok ada kesulitan dan kebingungan, dapat langsung bertemu dengan beliau untuk mencari solusinya seperti apa. Demikian juga untuk kelompok yang sudah selesai pengerjaan posternya, sebelum dikumpulkan maka harus melewati konsultasi dari Dadan untuk melihat layak atau tidak tugas yang sudah dikerjakan ini. Karena orientasinya kepada hasil, maka mahasiswa dituntut untuk mengerjakan poster ini dengan sungguh-sungguh dan tidak malas-malasan.
Tugas yang sudah dikerjakan nanti akan disatukan dibentuk seperti album foto berbentuk spiral. Tujuannya adalah tentunya untuk kenang-kenangan bagi mahasiswa yang sudah mengerjakan penugasan ini. Album ini nanti akan dipajang di laboratorium dan ruang baca milik prodi Pendidikan Sejarah dan disana mahasiswa lintas angkatan dapat menikmati hasil atau karya milik mahasiswa semester 5 angkatan 2021. Tugas ini juga melatih kekompakan mahasiswa karena mereka dapat saling bertukar pikiran, berbagi materi, dan saling mengkoreksi jika ada yang salah atau kurang tepat. Jadi dari penugasan ini banyak sekali hal-hal yang dapat diambil selain tentunya untuk mengugurkan kewajiban mahasiswa untuk mengerjakan penugasan.